LSM KPK-N Agara Curigai Oknum Bulog Kutacane Ikut Terlibat, Kasus Beras Oplosan



Aceh Tenggara – Ketua LSM Komunitas Pemantau Korupsi Nusantara (KPK-N) Aceh Tenggara, Junaidi mecurigai adanya permainan oknum Bulog Kutacane dengan UD Kamsia Jaya Tani pada kasus beras oplosan yang baru-baru di ungkap pihak kepolisian.


Diketahui berita sebelumnya, Satreskrim Polres Aceh Tenggara berhasil membongkar praktik pengoplosan dan pengemasan ulang beras menir menjadi premium di UD Kamsia Jaya Tani jalan Kutacane-Medan Desa Terutung Seprai Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara pada Kamis (03/04/2025) sekira pukul 00.30 WIB dini hari.


Polisi berhasil mengamankan tersangka serta barang bukti lainnya sebanyak 21 ton beras oplosan didalam mobil truk puso nomor polisi BL 8302 H.


Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Bagus Pribadi saat dikonfirmasi, membenarkan adanya penggerebekan gudang beras oplosan di jalan Kutacane-Medan Desa Terutung Seprai, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara.


“Saat ini pelaku dan barang bukti beras oplosan sudah dibawa ke Polres Aceh Tenggara untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut,” kata Iptu Bagus kepada gentapost.com , Sabtu (05/04/2025)

Iptu Bagus menyebutkan, beras yang dioplos yakni beras menir seberat 50 kg dan beras serang 50 kg untuk dijadikan beras serang, setelah dioplos beras tersebut dijual ke Bulog Kutacane.


“Pelaku menjual beras oplosan tersebut ke bulog mulai dari bulan februari sampai maret 2025 lebih kurang 400 ton. Berarti untuk satu bulan pengoplosan beras menir menjadi beras serang lebih kurang 200 ton perbulan,” terangnya.


Ketua LSM KPK-N, Junaidi, kenapa semudah itu beras oplosan bisa masuk ke Bulog Kutacane, apakah tidak ada standar jika pun Bulog membeli beras dari luar. Kemudian dari mana UD Kamsia Jaya Tani mendapatkan beras ini.


“Pelaku mengoplos beras menir dan beras serang kemudian menjual ke Bulog Kutacane hingga ratusan ton,” ungkap Junaidi kepada gentapost.com, Minggu (06/04/2025) di Sekretariat KPK-N Jalan Pasar Baru Desa Pulonas Baru Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara.


“Kami mencurigai adanya permainan oknum Bulog Kutacane dengan UD Kamsia Jaya Tani. Dari siapa dia dapat beras ini, apakah semudah itu Bulog membeli beras dari luar,” sebutnya.

Junaidi meminta pertanggungjawaban dari pihak Bulog Kutacane bagaimana bisa Bulog membeli beras dari luar tanpa pengujian kualitas terlebih dahulu.


“Apalagi beras menir yang dioplos dengan beras serang ini bakal dijual lagi oleh Bulog ke masyarakat. Ini akan sangat merugikan masyarakat selaku konsumen,” Tegas Junaidi.(sumber: gentapost.com)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak