Jakarta — Blok Migas Andaman, diyakini memiliki potensi migas yang sangat besar, mendekati cadangan migas yang ada di Blok Masela.
Blok Masela, di laut Maluku sebut sebagai blok migas abadi, karena potensi gasnya mencapai 2,3 triliun standar kaki kubik (TSCF), yang berpotensi menghasilkan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (bcf/d).
Blok Andaman yang berada di laut Aceh, juga memiliki potensi, berada satu tingkat di bawah potensi blok Masela.
Mubadala Energy, perusahaan Energi, Asal Uni Emirat Arab sudah mengumumkan potensi migas disalah satu Wilayah Kerja (WK) South Andaman sebesar lebih dari 6 trillion cubic feet (TCF).
Pasca temuan potensi dari sumur Layaran-1 dan Tangkulo-1, kontrak pembelian dan penjualan pun sudah diteken. Mubadala Energy sudah bikin janji akan menjual gas untuk Pupuk Iskandar Muda, sementara Pupuk Iskandar Muda juga berjanji akan beli gas dari Mubadala Energy.
Potensi migas ukuran jumbo itu, menarik perhatian sejumlah perusahaan energi global. Raksasa sektor energi seperti Repsol, Harbour energi, Total Oil, Primer Oil dan beberapa perusahaan mengajukan diri sebagai perusahaan operator.
Terakhir, ExxonMobil dikabarkan ikut menggarap blok Andaman, yaitu West Andaman 1 dan Andaman II. Saat ini, raksasa energi asal negara Amerika tersebut sedang melakukan survei seismik.”Mereka tengah melakukan survei seismik di wilayah tersebut”, kata Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Dian Budi Dharma, awal Desember 2024.
Dian Budi bilang , ExxonMobil sedang melakukan joint study dengan pihak terkait di wilayah West Andaman.(Sumber: INFOMIGAS.ID)