Bireuen – Pemuda Bireuen, Rahmat, yang akrab disapa Adoe, mendesak pemerintah untuk lebih tegas mengawasi dan memantau langsung penyaluran Dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang diperuntukkan bagi siswa dan santri dari keluarga kurang mampu. Menurut Adoe, dana tersebut sering kali tidak tepat sasaran, bahkan diduga disalahgunakan oleh oknum-oknum di lembaga pendidikan, Minggu (17/10/2024).
PIP merupakan salah satu inisiatif pemerintah Indonesia untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat mengakses pendidikan dengan lebih baik. Namun, di Provinsi Aceh, penyaluran dana tersebut justru menimbulkan permasalahan, dengan sebagian dana yang seharusnya diterima oleh santri dan pelajar kurang mampu, malah diselewengkan oleh oknum-oknum di lembaga pendidikan dan guru-guru tingkat Sekolah Dasar (SD).
Salah seorang wali murid di Kabupaten Bireuen menceritakan tentang dana PIP yang tidak sampai ke tangan santri dan santriwati. Ia menjelaskan, dana tersebut justru dinikmati oleh pimpinan dayah (pondok pesantren) dan guru-guru di tingkat SD, tanpa sepengetahuan wali murid maupun santri. "Miris sekali, dana bantuan yang seharusnya diterima anak-anak kami malah disalahgunakan," ujar wali murid tersebut.
Masalah-masalah terkait penyaluran dana bantuan ini beragam. Beberapa santri dan pelajar bahkan tidak diberikan buku rekening, sementara dana tersebut langsung dipotong oleh oknum pimpinan dayah dan dewan guru tanpa sepengetahuan pihak yang bersangkutan.
Adoe menegaskan kepada oknum pimpinan dayah dan dewan guru agar tidak menjadikan dana bantuan dari pemerintah sebagai ladang bisnis pribadi. Ia mengimbau kepada para pihak terkait, termasuk kepala sekolah dasar dan lembaga pendidikan lainnya, untuk menghentikan praktik penyalahgunaan dana tersebut di Aceh. "Hal ini bisa merusak nama baik Aceh, yang dikenal sebagai Bumi Serambi Mekkah, sekaligus merugikan para pelajar yang seharusnya menerima bantuan," ujar Adoe.
Lebih lanjut, Adoe meminta pemerintah, khususnya Pemerintah Aceh, untuk segera menyelidiki laporan-laporan yang merugikan tersebut dan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap penyaluran dana PIP. Ia berharap dana tersebut dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi pelajar yang benar-benar membutuhkan.(Ms)