Nelayan Indonesia pada hari Sabtu menyelamatkan 116 pengungsi Rohingya, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak yang lemah dan kelaparan, setelah perahu mereka yang reyot tenggelam, kata para pejabat.
Kelompok pengungsi tersebut berangkat dari kamp pengungsi Cox’s Bazar di Bangladesh dengan harapan mencapai Indonesia atau Malaysia untuk mencari kehidupan yang lebih baik, namun perahu mereka terdampar di sebuah pulau di provinsi Aceh, Indonesia.
"Penduduk setempat membantu mereka karena mereka terlihat sangat lemah akibat kelaparan dan dehidrasi," kata seorang pejabat, namun menambahkan bahwa banyak warga yang menentang keberadaan mereka dalam jangka panjang.
Antara bulan Februari dan Oktober, 230 pengungsi tiba di Kabupaten Aceh Timur, dan 173 di antaranya meninggalkan tempat penampungan dengan kehendak mereka sendiri.
Sekitar 1 juta Rohingya, yang mayoritas beragama Islam, tinggal di Bangladesh sebagai pengungsi dari Myanmar. Di antaranya, sekitar 740.000 orang melarikan diri dari kampanye brutal yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar pada tahun 2017, yang dituduh melakukan pemerkosaan massal dan pembunuhan.
Minoritas Rohingya di Myanmar menghadapi diskriminasi luas dan sebagian besar tidak diakui sebagai warga negara.
Indonesia telah mengajukan permohonan bantuan kepada komunitas internasional menyusul lonjakan pengungsi Rohingya yang meninggalkan kamp-kamp yang padat di Bangladesh sejak tahun lalu. (sumber:apnews.com)